Minggu, 14 Juli 2013

Cerita Horor

Tak tik tok, jariku bergerak cepat menekan tuts keyboard yang sedari tadi sudah bergeser ke kanan dan ke kiri. Sementara hujan deras masih belom berhenti dari sore tadi, padahal ini sudah pukul 10 malam. Lampu hanya menyala dari meja kerjaku, semua orang sudah pulang kerja hari ini. Cuma Pak Usman yang masih ada di bawah, berjaga di depan pagar, maklum ia satpam.

  "Aaaaarrrgghhh !! banyak amat sehhh..ga beres-beres !" Aku mengeluh sambil menarik tanganku ke atas.

Aku bagaikan tenggelam dalam tumpukan file-file laporan bulanan. Bahkan aku sudah hapal betul dimana letak tanggal, nomor invoice dan sebagainya. Sehingga saat hendak mengetik, mataku dengan otomatis menuju salah satu tulisan di file.

tiba-tiba aku baru merasa, AC di ruangan terasa begitu dingin sampai menusuk-nusuk kulitku. Aku langsung beranjak dari tempat dudukku mencari Pak Usman.

  "Pak Usman, Pak Usman, ACnya kecilin dong.. dingin banget nih," Sambil turun tangga aku berteriak, aku lupa membawa jaket hari ini.

Tiba-tiba bulu kudukku merinding. Aku terhenti. Aku berjalan pelan menuruni tangga. Mataku memicing akibat gelapnya ruangan itu.

  "AAAAAAAAaaaaaaa !!!!!! *Bruukk !*," Aku terpeleset dan refleks berteriak.

Aku terjatuh melewati dua anak tangga dan tersungkur di lantai 1.  Aku menengok tangga dan mencari-cari apa yang membuat aku terpeleset. Samar-samar, aku melihat sesosok rambut dikuncir dua, panjang sekali rambutnya menyentuh tanah. Sosok itu terlihat berlutut di tangga dan dari jidatnya seperti mata merah menyala. Aku terbelalak ! tubuhku gemetar !

Sosok itu berdiri perlahan, mendekatiku. Tubuhku terasa ngilu dan membeku, aku tak sanggup beranjak. Sosok itu membawa sebuaah kain. "Kain apa itu ? apakah itu kafan ? atau....," aku tak sanggup berpikir lebih lagi.

Dari kejauhan suara sepatu berderak, di depanku sosok itu makin mendekat menuruni tangga perlahan. "AAaaaaaaaa !" Aku teriak sekencang mungkin walaupun aku tau tak ada yang mendengar.

SATTT ! Lampu menyala, Pak Usman yang menyalakan. Ternyata sosok di depanku adalah Sailor Moon, ia sedang mengepel lantai. Ia sangat marah lantai yang sudah di pel aku injak lagi. Sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi lalu bergaya seperti telunjuk yang hendak menembakku ia berkata,"Kekuatan bulan akan menghukummu !"


serem kan ceritanya, geje banget ya..corat coret suntuk nih hahahha *ketawa sorangan*
-STV-15 Juli 2013-11.45-