Rabu, 19 Desember 2012

Jurnalis Ahli Gigi

Huuu.. jurusan jurnalistik di semster 5 ini memang sangat menyenangkan. Setiap tugas gue pasti melakukan di luar ruangan, meliput kemanapun, mengenal dunia serasa lebih luas dan senangnya banyak orang-orang baru disekitar gue. Pusing sekali memang, karena keberanian dan rasa ingin tau menjadi modal utamanya. Bukanlah uang yang dengan mudahnya menyogok si narasumber dan POWWW! selesailah tugas kita yang beriringan dengan hilangnya jatidiri kita sebagai seorang jurnalis. Hmmm.. mungkin saat ini bisa aja gue bilang begitu. Bisa saja saat ini gue mempertahankan ke idealismean gue sebagai seorang citizen journalist

"Kapan lagi bisa idealis selain saat menjadi mahasiswa.
  Karena dalam dunia kerja idealis selalu berbenturan dengan banyak kepentingan"

Salah satu kutipan kakak angkatan gue di jurnalistik tentang bagaimana sikap seorang mahasiswa jurnalistik. Karena memang benar keidealismean seharusnya kita maksimalkan saat menjadi mahasiswa. Idealisme oh.. idealisme. Terkadang bingung juga ya, padahal ini masih dalam taraf nilai dari dosen. Tapi dengan bangganya kita menunjukkan jati diri sebagai seorang jurnalis. Semoga nantinya akan terus seperti ini, semoga...
Kali ini, gue mendapatkan tugas dari mata kuliah wawancara & investigative reporting. Bahasannya tentang investigasi. Bebas mau investigasi apa aja yang penting menarik n jujur kita melakukannya. Bukan copas dari internet apalagi sotoy. Sebenernya tugas ini seru bangettttt, tapi yang bikin pusing adalah gue dengan asal nyeletulknya bilang kalo gue mau investigasi tukang ahli gigi ilegal. Hmmm, emang dasar saking udah 2 kali ga masuk mata kuliah ini pas sekalinya masuk ehh panik ada tugas *tepokjidatampeberdarah !
Bingung mendadak en galau tingkat dewa tiba-tiba nih. Mau investigasi apaan nih guaaaa... padahal gua ga pengen tau apa2 sebenernya hahha. Oke, nama gue disebut. Sambil a.i.u.a.i.u gajlas dengan asal jeplaknya gua bilang "INVESTIGASI AHLI GIGI !"... Sambutan baik dan terkesan surprise pun disambut baik oleh dosen gue, Pak gumgum. "Ya ! bagus itu. apalagi banyak ya tukang gigi yang terkesan ilegal" kata beliau. Gue cuma bisa senyum-senyum tipis sambil garuk2 kepala diselingin ngupiL.
Pulang kuliah, pikiran tentang tukang gigi nyamber2 di kepala gua. Harus darimana gue mulainya. Gimana kalo itu tukang gigi gamau ngasih tau tentang kejahatannya yang sebenarnya.. gimana kalo dia ngaku2 legal. Ujug2 gue merasa jatoh ke lobang yang dibuat sendiri. Tenang en jangan panik, sugesti pun mulai muncul perlahan di bulir2 pikiran gue. Ini tantangan yu.. Tantangan buat seorang jurnalis awam yang benar2 mengaplikasikan ilmunya.. semoga

19 Desember 2012..
Hari ini saatnya asesment tugas ke dosen gue di kampus. Sial, gue telat bangun. Asesment beres jam 9.30 pagi dan gue baru bangun jam 9.15, hebat banget ! Mandi udah kayak bebek asal basah kaga pake keramas gua langsung caw ke kampus. Jam 10 kurang 15 tubuh gue dengan napas terengah-engah pun sampai di kampus.
Pak Gumgum (PG) : mau asesment tentang apa
Gue : ini pak tukang gigi
PG : ohhh yang tukang gigi itu yaaaa, iya.iya gimana perkembangannya ? tetep mau yang ini kan ? ga bakal diganti kaaannn ? (si bapak semangat banget ampe ada api berkobar2)
Gue : iya pak, penasaran pak soalnya (sok2 penasaran, padahal mah gue bingung)
Malemnya... gue mulai mencari di internet seperti apa tukang gigi itu dan seperti apa dokter gigi yang legal. Hmmm.. referensinya dikit banget... Tiba-tiba otak gue bermain, AHA ! gue mulai berpikir buat investigasi kaum lesbian atau gay. Dari situ gua hubungin temen gue si demplon yang notabene dia pernah nyamar jadi lesbian buat menginvestigasi kaum lesbian.. Menurutnya kaum lesbian di Bandung susah buat di wawancara, jadi dia menyarankan buat wawancara kaum lesbian di Jakarta. Setiap malam minggu cari aja setiap sudutnya pasti ada, begitu menurutnya. Referensi kedua gue minta ke kang ope, Bang syaid dan wahab (anggota mapaligi dan ope juga punya blog namanya vanos kabut *follow ya :p ).. Tanggapannya semua sama... "HAH ? BUAT APAAA ?". kayaknya gue dianggep bosen ama laki-laki jadi gue mau belok gitu kali yak. Diantara mereka bertiga, kang opelah yang menyarankan gue buat ngehubungin temennya seorang calon psikolog yang lagi ngerjain tesis. Namanya annisa, kecengannya kayaknya. Kata kang ope, Annisa itu cerewet dan dia punya banyak kenalan kaum kaum seperti itu jadi bisa buat bantu gue ngerjain investigasi itu. Terus gue juga nyari lagi ke temen gue si Debby. Dia juga punya banyak temennya yang kayak gitu. 
"Lu mau yang udah punya cewe apa belom yu. Ada gua mah." Kata Debby yg gaya ngomongnya udah kayak germo banget dah. Gue sebagai pelanggan pesen yang udah punya cewe alias femi-nya heheh.
Gue juga nyoba buat chat kakak angkatan gua, Abbas. Dia pernah nawarin gua kerjaan jadi reporter di TV lokal Bandung. Gua mulai berpikir kalau dia pasti bisa kasih pencerahan buat gua. hehe mulai deh gua nanya-nanya ke dia. Gue mulai bercerita ke dia soal kegelisahan gue (ceilah !) antara kaum lesbian atau ahli gigi ilegal. Menurutnyakaum lesbian bagus juga buat diangkat. Banyak hal yang dia sarankan untuk meliput kaum lesbian. Dari tempat nongkrongnya di daerah Bandung sampe cara buat ngedeketinnya biar manteb investigasinya. Setelah panjang lebar, dia mulai ngasih pencerahan lagi ke gua.. Kali ini lebih cerah...
Investigasi Ahli Gigi menurutnya topik yang lebih menarik dibandingkan kaum-kaum itu. Soal lesbian dan gay mah yaaahh udah banyak an mengustnya, kurang HOT ! Bingung lagi deh gua gundah gulana. Sebenarnya yg gua takutkan adalah gimana kalau mereka para tugi (TUkang GIgi) gamau membuka diri buat diinvestigasi. Trus dengan alasan kalo kita mau mengetahui tentang usaha tersebut ntar yang ada si tugi malah ngomongin yang bagus2 tentang usahanya yang ternyata malah ilegal. Ketakutan gua itu dirasa wajar, apalagi untuk pemula seperti gue. Tapi pantang mundurrrrr (*wusss ada api diangin-anginin), dia ngasih saran ke gue buatterus investigasi bolak-balik keahli gigi trus tanya kebenarannya ke dokter gigi, dinas kesehatan ama dinas tenaga kerja trus balik lagi ke ahli gigi sampe gua tau hal buruk yang sebenarnya dilakukan oleh tugi itu (*muka sinis).
2 jam berlalu kita berbagi saran di chattingan. Emmm...ga berbagi saran sih. Tepatnya gue konsultasi. Gue nanyaaaaaaaaaaaaa mulu udah kayak pembantu baru en dia dengan lugasnya menjawab dan memberi solusi yang membuat gue semakin mantab untuk melakukan investigasi ini. Ini bener-bener tantangan dan gue udah berniat buat ngerjain tugas ini sesuai dengan 9 elemen jurnalistik yang udah gua pelajarin... 
Masalah ini seolah-olah selesai da mendapatkan spirit untuk melakukannya... Pokonya untuk para sahabatku yang sudah memberikan saran kaum lesbian, jangan berkecil hatiiii...Jasamu abadi :D
Berkati ya Tuhan berkati, semoga si tugi ga minta sogokan kepadaku yang sedang bokek ini
SEMANGATTTT !!! *semoga berhasil yu

Minggu, 16 Desember 2012

11 Desember 2012

Hujannya deras diluar, langitnya hitam. Seperti habis mandi saja rasanya. Namun, aku tak peduli. Aku butuh kesendirian. Memang seperti sudah gila, berani sumpah disini ramai sekali.. Ya, kesendirian seperti inilah yang aku butuhkan. Sendiri tanpanya. Petir menyambar kencang, seolah tau saja dia cara terbaik membuat bergidik dikala hujan. Tepatnya seolah dia memang tau kalau aku sedang marah ! Memang ada-ada saja ulahnya. Dasar bajingan kecil, dengan gaya innocentnya yang seolah tidak tahu apa kesalahannya dan dengan mudahnya membiarkanku pergi di tengah hujan. Hmm.. tidak, tidak.. tadi itu belum hujan. Bagaikan tirai sebuah panggung saja, tirainya dibuka dengan gamblang dan meriah tapi aku membuka tirai ini dengan gerimis dan wajah carut marut. Kedai kopi di persimpangan jalan dago tempatku menyendiri. Sungguh mirisnya harus menyendiri di tempat yang ramai ini. Penuhnya tempat ini, sampai-sampai bangku untuk seorang penikmat kopi saja aku tak mendapatkannya.
Kita mulai saja dari awal. Turunlah aku dari angkutan umum, dan BYUSSS! hujannya langsung deras. Lari-lari kecil mengiringiku sampai di dalam kedai kopi. Tepat di antrean kafe aku berdiri kedua dari depan. Sembari menyibakkan air di rambut dan sekujur tubuhku aku melihat list minuman di depan. Dengan rasa khawatir akupun mengelap map biru berisi arsip-arsip yang kubawa ke celana jeansku. Mujarab juga map plastik ini, arsipnya tidak ada yang basah.
"Pesan apa mbak Ayu ?". Saat kulihat, itu sosok wajah yang kukenal. Ternyata si Brave, anak jurusan Informatika di kampusku. Entah angkatan tahun berapa. Basa-basi sejenak, aku pun memesan cappucino. Seperti kubilang, benar-benar penuh tempat duduknya. Terpaksa aku duduk di lantai atas. Beruntung ada satu bangku yang kosong, tapi benar-benar ga nyaman. Bangkunya tinggi, keras dan berputar-putar. Miris banget ya... krik.krk.krik
Diam sejenak aku pun menyruput cappucinoku. Sruupptt, Bwekkk ! Kopinya ga dikasih gula ama si Brave, wahhh bener-bener ni anak. Akhirnya aku meminta gula sachet ke waiter yang sedang membersihkan meja yang banyak sisa makanan. Lagi-lagi aku berpikir, kenapa sih makanannya tidak dihabiskan ? Bayangkan saja, nasi plus ayam dan telor dadar disini bisa seharga 29.000. Tapi ayamnya masih setengah utuh, apalagi nasi dan telornya kayak baru dimakan dua suap saja. Diet gagal sepertinya. Mataku mengarah ke sekeliling, rupa-rupa ternyata orang-orang disini. Kebanyakan mereka membawa laptop untuk mengerjakan tugas dengan wi-fi gratisan disini, ada juga yang nonton bola, dan sialnya ada juga yang pacaran sampe suap-suapan ! Damn, kenapa sih punya pacar ngeselinnya amit-amit jabang bayi ! Jam 9 malam tiba-tiba si Brave dateng dan akupun pindah tempat duduk. Ngobrol-ngobrol ma dia. Shift kerjanya udah beres dan dia mau makan dulu disini.
"Bentar ya, gua pesen makanan dulu..". Dia pun turun buat mesen makanan. Diluar masih hujan deras, huftt pas banget sih kayak di sinetron-sinetron itu. Suasana galau dengan background hujan dan si artis menangis sendu dibawah guyuran air hujan. Jujur, aku benci sekali keadaan seperti ini. Hubungan romansa kita itu sudah terjalin selama setahun setengah, emm setahun setengah lebih. Itu waktu yang lama menurutku. Tapi ego kita masing-masing ternyata masih memenangkan setiap permainan yang kita buat sendiri. Bodoh ! Sifat yang tidak pernah mau merasa dikalahkan dan mengalah, ditambah sikap cuek-cuek di setiapa ada permasalahan itu yang membuat aku jadi sebego ini.
Brave datang membawa 2 cake, tiramisu dan coklat. Dia menyuruhku memilih satu, tiramisu. Terimakasih :) .
Cappucino and tiramisu, makanan penyambut kegalauan. Kusembunyikan murungku di depan temanku ini. Dengan sangat aku tertawa dan membuat jokes yang ga penting tapi tetep saja dia tau kalau aku ada masalah dengan seseorang itu yang ga perlu buat disebut namanya. Jam 10 temanku pun ada yang datang lagi. Teteh datang gara-gara dia display bbm ku yang memajang tiramisu cake dan cappucino. Berkuranglah kegalauanku karena mereka berdua. Banyak hal yang kami perbincangkan membuatku lupa akan masalah ini. Rumah gurita dan horor-horor seputar bandung kita bicarakan. Lucunya si teteh malah jadi takut sendiri dengan cerita horornya yang ia mulai. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Mataku sudah tak bisa berkompromi lagi. Kekasihku yang menyebalkan itu pun sudah menelpon dan mengirimkan sms berkali-kali. Bodo amat kupikir, dia pergi ke kosanku dan aku tak ada disitu padahal. Sejenak aku merasa tak peduli dengan apa yang dia lakukan. Teth yang merasa takut memintaku untuk bermalam di kosannya. Baiklah, lagipula aku malas untuk pulang ke kosan. Masih gerimis saat kita bertiga keluar. Namun perasaanku menjadi lebih baik seiring dengan hujan yang mereda. Hal yang kupikirkan saat ini adalah aku tidak benar-benar sendiri dan aku tak akan bisa untuk menyendiri. Karena masih ada orang-orang yang lebih peduli daripada dia. Terimakasih sahabat ~~

Sabtu, 28 Juli 2012

Kakekku seorang veteran

23 Juli 2012 kemarin gue sudah menghirup teriknya matahari kota Surabaya. Surabaya memang gapernah bisa gue lupakan. Dulu SMP kelas 3 gue pernah sekolah di Gresik. Kakek gue tinggal sendiri disana jadi gue harus nemenin beliau. Gresik itu jauh lebih panas dan berdebu dibanding Surabaya kalo gue bilang. Namun kota ini selalu menyimpan daya tarik bagi yang datang dan bersiaplah untuk sakit hati melihat postur tubuh nanti..karena beragam kuliner disini gabakal bisa bikin lidah istirahat sejenak.
Dua hari yang lalu gue terbangun saat udara mulai meniupkan kehangatannya sampe2 gue keringetan. Pantes aja, jam 10 siang ternyata. di teras kakek gue yang biasa gua panggil mbah kung udah duduk manis dengerin radio dengan siaran faforitnya. Gue ngikut duduk di teras. Rumah mbah besar banget dengan gaya retro rumah-rumah tahun 80-an membuat suasana di dalem sejuk, halamannya pun sangat luas stidaknya 8 mobil kijang mungkin lebih bisa parkir disitu.
Gatau gimana awalnya.. Mbah kung cerita soal perjuangannya dulu merebut kemerdekaan Indonesia. Sebenarnya gue emang udah tau kalo beliau emang seorang veteran. Tapi, emang dasar cuek jadi dulu gue belom pernah nanya-nanya soal perjuangan dia ini. Jadi yang gue tau cuma dia seorang veteran dan mata kaki kanannya hilang terkena tembakan saat melawan penjajah.. klasik
Tahun 1945, semua orang tau itulah tahun kemerdekaan Indonesia. Tapi, ternyata yang sudah menerima kemerdekaan Indonesia itu hanyalah India dan wilayah-wilayah Asia. Sedangkan negara-negara sekutu belum mau mengakuinya dan masih ingin terus memiliki Indonesia. Setelah itu banyak sekali perundingan-perundingan yang dilakukan oleh Belanda. Namun, arek-arek Suroboyo sudah tau betul itu cuma akal-akalan Belanda dan semakin mereka berunding semakin besar kekuatan Belanda untuk memiliki Indonesia. Mbah Kung juga mengenal Bung Tomo, menurut beliau Bung Tomo itu sosok yang perkataannya dapat mengobarkan api semangat perjuangan dari dalam diri setiap arek2 Suroboyo maka dari itulah mereka tidak pernah ada rasa takut untuk merebut kemerdekaan Indonesia.
Banyak front yang dibentuk untuk melawan penjajah, gue lupa front apa aja tapi yang gue inget, kakek gue masuk ke dalam Front Pelajar. Anak laki-laki usia minimal 17 tahun wajib militer saat itu. Perasaan takut dan terpaksa ada di dalam diri kakek gua saat itu. mau nggak mau ya harus mau kan. Penasaran dalam hati gue, sebenernya seperti apa penjajahan itu ? Menurut beliau, Indonesia sebenernya makmur saat dijajah Belanda. Semua murah, kita dididik menjadi orang yang disiplin dan semua yang baik-baik deh. Tapi itu ga semua, ada juga orang diluar sana yang dipaksa kerja rodi. Untuk apa ? untuk kemakmuran Indonesia juga. Jadi Belanda itu lebih menjajah secara halus dan ujung-ujungnya mereka pengen merebut Indonesia juga. Setelah Jepang berhasil masuk, barulah banyak terjadi perang menggunakan senjata karena itu baru-baru PD II. "lebih soro" dijajah Jepang kalo kata mbah kung yang berarti lebih susah lebih tersiksa. Menurut mbah, Jepang itu pake sistem militer dan kita harus lawan dengan militer juga.
Tahun 1946 tepatnya tanggal 6 Januari, terjadi perlawanan terhdap Jepang. Salah satu pasukan Indonesia adalah mbah kung. Beliau masih sangat muda, baru genap 17 tahun, memegang senjata pun masih berat, topinya masih miring sana miring sini. Biarpun begitu, beliau sudah di training sehingga semangat dan keberaniannya timbul. Tidak ada senjata api yang dibawa oleh Surabaya, bambu runcing lah yang menjadi senjatanya. Kalau tidak salah perang itu di sekitar perbatasan Gresik-Surabaya. Jepang menyerang dengan granat, tank, dan mortir. Suasana saat itu saat mencekam. Mbah kung bersama kawan-kawannya hanya bisa  bergerak tiarap. Mayat disana-sini, tragisnya orang di kanan dan kiri mbah kung terkena tembakan tepat di kepala mereka. Beliau pun hanya bisa terus bergerak berlindung. BUUUOOOMMM !!!! mortir diluncurkan. Mbah Kung pun terkena pecahan mortir, sekujur tubuhnya ngilu. "Rasane iku koyok sikut iki lek kepentok. Kan grenyeng toh ?  Nah iki rasane kyok ngono tapi sa'awak-awak." kata mbah kung. Beliau gatau pasti tepatnya di bagian mana kena mortir. Yang ia tau hanya ia harus menyelamatkan diri secepatnya atau mati disitu. Perang berkahir, hanya segelintir orang yang hidup. Beliau pun ngesot-ngesot sampai di JL. Veteran Gresik (sekolah SMP gue ^^). Akhirnya ada truk besar dan beliau pun diangkut disitu untuk dibawa ke Rumah Sakit. Trunya besar, 1 truk disekat-sekat kayak kandang ayam, isinya 25 orang. Sampai di Rumah Sakit, hanya mbah saja yang masih hidup. ke-24 lainnya semua sudah tewas kehabisan darah. Mbahku dibekali ilmu PPGD oleh frontnya sebelum berangkat perang, setelah beliau sadar bahwa mata kakinya bersimbah darah langsung beliau robek bajunya dan diikatnya yang kencang di paha. Perawat yang menurunkan orang-orang dari truk itu terlihat tidak asing lagi dengan mayat-mayat. "Ini mati. Ini mati. Ini juga mati. Mati kabeh wis" kata si perawat saat menurunkan ke 24 orang itu. Mbah kung yang lemas cuma bisa melambaikan tangannya pelan "aku sik urip iki !". Seketika mbah langsung mendapat pertolongan. Beliau ditidurkan di kasur, segera di bius. Lampu petromak yang remang-remang menerangi koridor rumah sakit itu yang kebetulan memang sudah malam. Matapun terpejam..mbahpun  tertidur.
Tugu Pahlawan yang kita kenal sekarang ternyata dulunya itu Gedung Pengadilan yang dibangun oleh Belanda dan akhirnya dijadikan markas kempetai oleh Jepang. Saat itu tanggal 10 Nopember 1945 (jadi flashback ya ? ^^). Ribuan arek-arek Suroboyo maju menyerang besar-besaran bersenjatakan bambu runcing. Mbah Kung ada diantara pasukan itu. Masih sehat dan mata kakinya pun masih ada. Besar-besar banget senjata Jepang, apalagi ada tembakan yang itu tuh.. gue gatau namanya apa. Pokonya kalo di Rambo tuh, senjatanya dipake ma vietkongnya tembakan yang bisa diberdiriin terus diputer kanan-kiri dan peluru-pelurunya digantung jadi udah otomatis gitu. Ribuan pemuda tewas disana, bayangkan ! benar2 ribuan.. Tapi ribuan yang tewas itulah membawa ribuan kali lipat semangat perjuangan yang timbul kembali. Mbahkung tusuk sana tusuk sini. Alhasil beliau berhasil merebut senjata yang besar itu, gantian orang-orang Jepang yang ditembakin sama arek2. Semuanya seneng, bersorak sorai karena akhirnya Jepang nyerah udah ngaku kalah. Maka dari itu, Tugu Pahlawan dibangun karena ribuan darah yang berkorban disitu..perjuangan Arek-arek Suroboyo.
Mbah Kung juga cerita soal perang gerilya yg dipimpin ma Jenderal Sudirman. Tiap hari, mbah tidur di hutan sembunyi dari Jepang. Sekitar jam 3 pagi, sepi..hening merekapun turun ke perkampungan yang didiami oleh Jepang. BAMM ! granat mereka lempar. Hancurlah Jepang. Senjatanya pun diambil sehingga arek-arek Suroboyo bisa menyerang sekutu gapake bambu runcing lagi. senyum simpul merekah dari bibir Mbah, gue tau walaupun kenangan yang mengerikan tapi tetep jadi rasa bangga tersendiri.
Tiba-tiba sekutu datang, Mbah juga lupa kapan persisnya saat itu. Inggris yang belum menerima kekalahan Indonesia datang bermaksud menyingkirkan Jepang dan merebut Indonesia. "Opone sing arep disingkirno, wong Jepang loh wis kalah ambek kene" kata Mbah sambil ketawa. Sedikit saja mbah cerita soal itu. yang Mbah ingat, beliau ikut melawan di Jembatan Merah Surabaya. Saat itu pasukan Inggris dipimpin oleh Brigjen Mallaby. Kata Mbah, dimana-mana dia selalu menang ga terkalahkan pokonya. Ehh pas di Surabaya, dia ditembak oleh salah satu arek-arek Suroboyo hingga jatuh ke sungai dan konon kabarnya jenazahnya hanyut sampe ga ditemuin lagi deh.
Senyum Mbah makin lebar ke gue. Seraut wajah yang sudah keripu memunculkan kembali rasa bangganya. Bangga karena telah membela tanah air. Mbahku, Mulyono Martowiryo di usianya kini 78 tahun masih tegap dan dapat melakukan segalanya sendiri. Menjaga tanah air saja bisa, menjaga dirinya sendiri pasti hal kecil untuknya. "Ayo sana mandi" Mbah menutup kisahnya. Bangganya, kakek gue seorang pejuang yang tangguh. Hal yang dapat dipetik buat gue adalah sesuatu itu ga bakal bisa diraih dengan mudahnya tanpa ketekunan, tekad dan semangat yang tinggi.

Senin, 11 Juni 2012

Kepalsuan birunya laut Bunaken

Laut itu memang biru.. tapi percaya deh, itu hanya ada di syair ataupun lagu-lagu romansa. Laut di Jakarta buktinya, warnanya seperti susu coklat yang mungkin terlihat lezat jika ada di dalam gelas bening besar. Jangan tanya bagaimana rasanya... butek dan asin ! (*jangan dibayangin)
Tapi kisah gue yang ini berbeda... di Bunaken, lautnya penuh kepalsuan.. ya terutama birunya, PALSU !
3 bulan yang lalu, sekitar tanggal 13 April 2012 gue pergi ke Manado buat liburan ke tempat ibu. Sebenernya di Bitung sih rumahnya, cuma pas hari ketiga disana gue pergi main-main ke Bunaken cz emang pengen banget diving disana.
Perjalanan panjang pun ditempuh. Memakan waktu 2-3 jam untuk sampai di Thalassa, dive center yang bakalan gue datengin. Anyway..kenapa disitu ? Ceritanya kaka ipar gua (mbak Kai) dia punya temen namanya Andrew. nah si Andrew inilah yang punya..emm sebenernya bukan yang punya juga sih, lebih tepatnya yang ikut bekerjasama di dive center itu jadi diskon-diskon ceria bisa mengalir. Sepanjang jalan masih hijau banget suasananya. Jalan berkelok-kelok, kiri kanan perkebunan sawit dan tidak jarang hutan lebat alias leuweung menyapa kami sepanjang perjalanan. Bener-bener suasana yang gabakal bisa lo temuin di Jakarta yang kiri kanan gedung tinggi dengan orang-orang berdasi panjang dan sesekali lampu merah yang digandrungi para banci-banci genit geyol kanan geyol kiri.. mengerikan ~
10 km lagi menuju Hotel Santika (Thalassa ada di dalem hotel itu), jalan mulai makin ekstrim. Bagai Jet Coaster tanpa loop, mobil gue tancep gas kiri kanan luak leok.. alhasil gue ongkek pemirsa. Tapi emang dasar gue belom sarapan, gue cuma hoek-hoek dan cuma mengeluarkan angin #miris
 "Ndok kenapa ndoookkk ??! Ambil plastik, ambil kresek", emak gua panik
 "HA..HA..HA..HA....", abang n kaka ipar gua paduan suara ketawa #miris again
ya gini deh.. gue emang mabok darat. tapi gue kalo naik pick up baek2 aja. maklum dulu kesenggol mbek, jadilah begini.

Sesampainya di Thalassa, daku pun bertemu dengan Simone Gerritsen. Tadinya dia itu instruktur yang dijanjikan oleh Andrew. Tinggi banget, blonde, besar dan gagah, rambut cepak, dan dia wanita hehehe (pertama kali gue kira juga simone itu cowo, taunya..). Karena gue belom punya sertifikat, jadi harus ikut Scuba Diving. That's for a pioneer diver. 30 menit teori, 1 jam latihan di kolam renang and then I'll go to the real sea ! :)
Dengan membayar $45, lo bakal dapet semua fasilitas itu beserta alat-alat selamnya plus $20 buat underwater camera. Gua tau sih itu semua hasil diskonan dari Andrew. Thanks !
Banyak teori yang dikasih diantaranya cara bernafas dengan oxigen, bagaimana jika kita kehabisan oxigen dan harus memakai oxigen dari rekan menggunakan alat bernama octopus sampai kalo ntu aer masuk2 ke dalem mulut. Ternyata, Simone gabisa jadi instruktur cz dia ada acara dan alhasil Jody lah yang menggantikan dia jadi instruktur gue. wetsuit udah kepake, saatnya latian di kolam renang. Ga dalem-dalem amat sih, paling sekitar 2 meter. Pertama, diajarin cara pake oxygennya..trus cara nyelemnya kita harus teken itu tubenya dan seterusnyaaaaa hahaha. Lumayan susah juga berenang pake  semua alat-alat itu apalagi pake kaki katak, mentok mulu cuy. Sejam udah berlalu, saatnya makan siang sebelum terjun ke "dunia nyata" dan bertemu "alam lain".
Usut punya usut, Simone itu ternyata yang punya Thalassa. Gue jadi berasa special, cz langsung dilayanin secara baik oleh si pemiliknya sendiri. Too Special right !
Waktunya pun tiba, gue pergi ke dermaga and naik kapal sampe ke dive spotnya. Diliat dari atas kapal, lautnya tuh biruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu buangetttttttttt. bener-bener ga coklat seperti air-air pada umumnya yang gua liat di sungai dan laut (lagi-lagi) Jakarta. Ada satu lagi instruktur gue, namanya pak Fransman. Katanya klo pioneer, minimal instructornya 2 orang. Safety procedure.
 "Ni warna aernya biru banget ya ?", kata gue bego
 "Iya Ayu, ni dalem banget loh. sekitar 65 meter", kata pak Frans
Kita berbincang-bincang di dek kapal. Ternyata Jody udah pernah nyelem di spt it, yang dalemnya 65 meter dan dia sempet ngalamin shock di bawah situ gara-gara oxygennya lepas kesenggol ikan -_-". Tu ikan temennya trio macan kali ya, badannya gutak gitek kaga bisa diem.
Actually, sampe juga gue di dive spotnya. dikapal gua juga bareng 3 orang bule ma 1 guide yang dari Thalassa juga. Mereka udah punya license, so they can dive everytime they want. "God Luck", kata mereka.
Pakai oxygen, duduk di pinggiran, balik badan, gembungkan pelampung, tahan belakang kepala, pegang google dan katup oxigen, BYURRR ! seketika pemandangan bawah laut pun terkuak dan sekejap pula gue udah ngambang lagi di permukaan laut. Diem, cengo, gugup banget menghantui pikiran gue. Vest (pelampung) udah dikempesin, saatnya nyelem.. 2 meter ke bawah kuping gue mulai berasa aneh, sakit kayak mau pecah ! equalize, itu yang harus dilakukan saat kuping kita sakit dan itu wajar. Umumnya buat pemula, dia kudu equalize sekali per meter. Cukup lama, sekitar 10 menit gua masih di kedaleman 2-3 meter cz kuping gua yang masih sakit banget, ditambah haus parah jadi gue sibuk nelen-nelen ludah dan dung gua yang pesek jadi susah banget dipencet pas equalize (equalize itu pencet idung sambil ngeluarin udara dari kuping, susah dah gua ngejelasinnya pake tulisan jadi bayangin aja dah ya :D)

  
I'm Flying


Posed


Balik badan, inilah sejauh mata memandang

Akhirnya gua mulai bisa mengendalikan situasi. dive spot disini emang terkenal unik banget karena bentuknya seperti tebing yang terbuat dari batu-batu karang dengan berbagai macam warganya yang indah. Ikan yang aneh-aneh, jarinya di emut-emut nemo, berenang menembus kelompok ikan-ikan sampe berenang di samping penyu yang gedeeee banget, tingginya setinggi gue dan besarnya banget-banget deh namanya SUSI. unyu kan.. Unforgetable moment, bener-bener   gua merasa di dunia lain dan lepas dari semua kepenatan.

Susi dari jauh
Pas dari deket n berenang bareng, buset gede banget.. benar-benar penuh kepalsuan


Kedalaman 5 meter, dari atas sih ngeri.. pas udah liat.. speechless ..lagi-lagi penuh kepalsuan dari atas.

Berenang terus menembus aliran air-air dan bener-bener pemandangan yang ga pernah gua liat sebelumnya (pernah sih di tipi). Yang tadinya gua merasa takut hiu, takut segala rupa monster laut malah gue jadi penasaran banget pengen ketemu hiu. Tapi tu hiu jangan deket-deket juga sih kalo ketemu gua kecuali gua pake baju besi atao tu hiu sakit gigi baru pasang behel. Sampailah gua di corner, dan disitu arusnya deressss bangetttt, sampe-sampe gua hampir mental kebawa arus. Ya memang kata si Jody sih kalo di belokan gtu arusnya emang kenceng soalnya pertemuan dari berbagai arah gtu deh. manteb ya. Sebenernya kita gaboleh megang-megang karang disitu, tapi berhubung arusnya kenceng daripada gua ilang jumpalitan jadi si Jody ngasih tanda kalo gue harus pegangan ke karang. Sehati-hati mungkin gua pegang tu karang berharap ga merusaknya. Soalnya yang paling berbahaya di laut itu bukan hiu, bukan pari, bukan singa (lho ?) tapi HUMAN, manusia.. karena dialah yang makan hiu merusak karang dan hal-hal menyebalkan lainnya yang mereka perbuat. Pak Frans mem-back up dari belakang dan terus menuntun gua buat liat ke alat yang nunjukin kedalaman penyelaman kita. Kedalaman sudah 12 meter dan itu adalah batas maksimal penyelaman dari pemula dan tentunya siapapun yang belom punya licence. Padahal gue masih penasaran banget pengen nyelem lebih jauh lagi menyusuri tebing-tebing karang. Tapi, bikin licence lumayan juga sih.. sekitar 4 juta. Ayo..ayoo siapa mau bikinn ??? :p


AMAZING
tebing karang yang warna-warniii :)

 
Ikan yang cantik, tapi kalo udah kena badan kita
bisa-bisa ga cantik lagi deh.. Penuh Racunnn ~~
1 Jam sudah gue bermain-main menikmati keindahan bawah laut. Paket Holiday hehehe
Buat kembali ke permukaan air pun gabisa langsung pencet tube en melesat kayak roket ke atas, harus perlahan-lahan karena kuping tubuh kita haru bertahp menerima perubahan tekanan yang terjadi. Sampai di permukaan gua perhatiin airnya, gua ambil di tangan.. ternyata jernihnya bukan main. Bening, sangat bening tanpa sedikitpun warna. Kayaknya itu air mineral tumpah hehehe.. Tapi gua bener-bener takjub sama airnya yang beniiinggggggg banget, ga belom pernah gua liat air laut sebening ini. Sambil menunggu kapal datang, gue pun ber-snorkling sambil merenung.. Ya, birunya itu memang dari kedalaman..airnya itu bening seperti di dalam botol air mineral yang gue liat di toko-toko dan birunya itu bukan dari lantai biru seperti di kolam renang melainkan dari dalamnya yang penuh keindahan dari Sang Pencipta.. Thanks a lot 

Senin, 30 April 2012

lupa password blog


kembali lagi akhirnya di dunia blogger.. setelah sekian lama ga nulis karena aktivitas padat dan segala rupa yang menyita waktu.. emm, lebih tepatnya memanfaatkan waktu, jadi baru bisa nulis lagi dehtapi, sebenernya sih alasan terbesarnya adalah gua lupa passwordnya dan males buat settang setting sana sini soal password

ternyata, setelah diselidiki.. caranya sangat mudah !
-jika kamu lupa passwordnya, coba ketik alamat email kamu terlebih dahulu
-trus pas mao masukkin passwordnya, EH POHO !
-jangan panik dan jangan resah apalgi galau tingkat dewa
-cukup mengklik tulisan lupa password di bawah ato dalam bahasa sundanya forgot password
- lalu masukkan alamat blog kamu, contohnya : http://ujangers.blogspot.com
-kamu cuma perlu ngetik "ujangers"nya doang cause disitu udah disediakan kotaknya
-ikutin step-stepnya, sampe si operator blog minta kamu buat buka email kamu and dia udah ngirim something ke inboxmu
-buka email kamu.. cek inbox.. kalo g ada mail dari bloggers support, jangan risau ! cek spam kamyuu
-kalo ada tinggal open link yang disuruh sama si bloggers accountnya
-bikin kata sandi baru kamu dan pastikan kamu inget
-ingat ! jangan ada unsur terlalu alay.. contoh : sandi > aqquhhtaqqmauuwwlaggiiieeditinggalperwgiolehmuww, berbahaya pemirsa.. karena kamu akan lupa lagi dengan password tersebut, kecuali kamu mencatatnya di memo dan ditempel depan layar pc kamu..
-stelah mengganti passwordnya,buka kembali blog anda dan masukkan email dan passwordnya
-SELAMAT KEMBALI MENULIS ^^


saran yang saaangaattt unyu




Rabu, 11 Januari 2012

pengertian itu susah

duhh.. lagi-lagi again-again galau. kata orang2 jaman 2012 GALAU itu God Always Listen And Understanding, amin
kenapa ya kadang orang ga pernah memahami mau kita ? atau memang daku yang maksain kehendak buat dimengerti #egois..
susah ya buat jadi pengertian, sekali dua kali bisa sih... lama kelamaan ngelunjak = makan ati
   *mengapa kita saling membenci, awalnya kita slalu memberi 
     apakah mungkin hati yang murni, sudah cukup berarti
sepenggal lagu yang cocok pisan untuk sedikit mewakili perasaan gue
ahhh gila ! bener-bener bikin gila. rasa egois lebih besar membendung hati gue sekarang
apa lagi ya yg harus gue lakuin, kata Ustad Jefri : "sabar itu g ada batasnya, tapi manusia yang bikin batas-batas buat kesabarannya itu sendiri"
ohhhh mamennn, kayaknya robot yeee kalo sabarnya ga berbatas
kalo gue bilang sangsi ma perasaan lo, yaaaaa wajar ajaaa
wahhh galau stadium 4 nihhh ! segala ucapan teori lu itu bener-bener gabisa meyakinkan gua, kenapa ? SOALNYA YANG LU KATAIN GA SESUAI AMA PERBUATAN LU !!
makan atiiii.makan atiiii (#minumnya teh botol sosro)